Puisi Alam

Dua tahun lalu, saya pernah menulis tentang ini. Sang puisi alam yang sedari dulu ku sebut. Sembilan oktober selalu menjadi pengingat di hp jadulku setiap tahun selalu begitu sampai hp itu terganti, lalu tidak ada lagi notifikasi yang muncul di tahun tahun berikutnya.

Puisi alam, dulu banyak sekali puisi yang tercipta atas namanya. Seiring berjalannya waktu semua hampir hilang termaksud perasaan yang tumbu tanpa bertujuan. Tahun tahun berlalu perasaan itu pudar, bahkan saya melupakannya lupa dia ada di dunia lupa saya punya perasaan yang dalam terhadapnya.

Ketika semua hampir hilang, puisi alam ada dia datang membawa sedikit cayaha dan semangat untuk terus hidup dia memberi segalanya tanpa pamrih. 

Ku pikir nyata, ku pikir indah, ku pikir dia benar benar ada,  ku pukir akan selamanya, dan masih banyak lagi hal ku pikir. Dia berkata, jangan terlalu di pikirkan jangan terlalu berharap dengan manusia. Ku balas lagi manusia mana yang berharap jika tidak diberikan harapan. Dia hanya tertawa menggapkan semua hanya karena aku butuh dia segan dia nyaman dia senang. Tapi belum tau kalau mau lebih dari itu.

Sedangkan aku yang sedari dulu ternyata sadar tidak benar benar lupa tentang perasaan dalam itu, hanya tidak seindah dulu rasanya sekarang hanya ambigu kalau bukan karena iman mungkin sudah salah jalan. 

Bertahan melalui doa berusaha memperbaiki diri lagi dan lagi walau memang bodoh. Tapi kalau tidak terjadi kapan mau belajar? Kapan mau dewasa? 

Biarkan ini berjalan sesuai arusnya kita punya pencipta untuk tempat pulang bukan manusia tuhan yang lebih tau. Yang kita anggap baik belum tentu baik untuk kita yang jahat juga belum tentu benar jahat. 

Yang pada intinya salah hanya datang karena kita, benar juga belum tentu milik kita, manusia hanya berdoa dan berusaha Allah yang tentukan. 

Terimakasih sudah ada satu tahun ini untuk semangat, nyaman, kebahagian yang ada walaupun tidak untuk selamanya. Terima kasih juga sudah buktikan bahwa tidak semuanya yang kita lihat indah benar terlihat indah. 

Doa saya akan selalu tulus walaupun dari dulu bukan saya tujuannya. 

-ptr

Komentar

Postingan Populer